SEJARAH KULINER MAKANAN JAWA TIMUR

Kuliner Jawa Timur dikenal kaya rasa, berani bumbu, dan penuh cerita sejarah yang panjang. Makanan seperti rawon, rujak cingur, hingga lontong balap bukan hanya soal rasa, tetapi juga jejak budaya yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.

AWAL MULA: MASA KERAJAAN

Sejarah kuliner Jawa Timur bisa ditelusuri sejak masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-13. Pada masa itu, dapur istana Majapahit dikenal sangat mewah, menggunakan berbagai rempah asli Nusantara seperti kunyit, jahe, lengkuas, dan kemiri. Makanan disajikan tidak hanya untuk mengenyangkan, tapi juga sebagai bagian dari upacara adat dan persembahan spiritual.

Contohnya, sega tampah atau nasi tumpeng, dulunya disiapkan untuk upacara keagamaan sebagai lambang gunung, yang diyakini sebagai tempat bersemayam para dewa.

PENGARUH ISLAM DAN BUDAYA LUAR

Masuknya Islam ke tanah Jawa membawa perubahan besar pada kuliner. Sistem halal mulai diterapkan, mengubah teknik penyembelihan hewan dan bahan-bahan yang digunakan. Beberapa makanan seperti sate kambing dan nasi kebuli lahir dari perpaduan budaya Arab dan Jawa.

Di samping itu, pengaruh Tionghoa juga cukup kuat, terlihat dari penggunaan mi, tahu, dan teknik memasak seperti menggoreng dalam minyak banyak. Salah satu contoh hasil akulturasi ini adalah tahu tek dan lontong cap go meh.

CITA RASA KHAS: PEDAS DAN GURIH

Berbeda dengan kuliner Jawa Tengah yang cenderung manis, makanan Jawa Timur lebih kuat bumbunya dan cenderung pedas serta gurih. Ini terlihat dari banyaknya penggunaan petis, sambal, dan rempah-rempah.

Makanan seperti rujak cingur, rawon (sup daging dengan kluwek), dan soto lamongan menjadi bukti bahwa masyarakat Jawa Timur menyukai rasa yang kuat dan menggugah selera.

WARISAN KULINER YANG TERJAGA

Hingga kini, kuliner Jawa Timur terus berkembang namun tetap menjaga cita rasa aslinya. Banyak resep yang diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan daerah.

Kuliner bukan hanya soal makanan, tapi juga bagian dari sejarah, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat Jawa Timur yang kaya dan beragam.



0 comments:

Posting Komentar